Minggu, 18 Maret 2018

Taman Sari Yogyakarta ( Water Castle )

Taman Sari Yogyakarta


















Tamansari merupakan istana air yang digunakan untuk tempat permandian permaisuri serta para putri raja pada zaman dulu. Bangunan kuno ini memiliki arsitektur yang indah perpaduan budaya Eropa, Hindu, Jawa, dan Cina lengkap dengan ruangan dan lorong-lorong rahasia yang menyimpan banyak kisah.
Sebagai ibukota kerajaan Mataram, Yogyakarta kaya akan peninggalan bersejarah berupa reruntuhan dan situs-situs budaya yang menarik. Salah satunya adalah Tamansari yang terletak di belakang kompleks Keraton Yogyakarta. Meski kini hanya tersisa reruntuhannya, bangunan Tamansari tetap menyimpan pesona keindahan dan kemegahannya tersendiri.
Tamansari dibangun atas inisiatif Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I sebagai bentuk penghormatan kepada istri-istri Sultan yang telah membantu selama masa peperangan yang sulit. Sebagai arsitek dipilihlah seorang berkebangsaan Belanda, Demak Tegis, dan sebagai mandornya adalah Bupati Madiun. Sultan memerintahkan mereka untuk membangun sebuah istana di umbul (mata air) yang terletak tak jauh dari Keraton. Istana itulah yang kini dikenal dengan nama Tamansari.
Istana ini dulunya dikelilingi segaran (danau buatan) dan dipenuhi aroma wewangian yang berasal dari bunga-bunga yang ditanam di pulau-pulau buatan di sekitarnya. Saat ini wisatawan memang sudah tidak bisa menyaksikan hal tersebut. Namun sisa-sia kecantikan bangunan tersebut masih dapat dilihat oleh wisatawan yang berkunjung.
Jika wisatawan masuk melalui pintu utama, wisatawan akan langsung bertemu dengan kolam pemandian Taman Sari. Gemericik air jernih kebiruan berpadu apik dengan tembok-tembok krem yang mengitarinya. Kolam pemandian di area ini terbagi menjadi tiga, yakni Umbul Kawitan (kolam untuk putri Raja), Umbul Pamuncar (kolam untuk para selir), dan Umbul Panguras (kolam untuk Raja). Dulunya tempat ini hanya boleh dimasuki oleh Raja dan keluarganya. Saat ini kolam pemandian Tamansari menjadi magnet utama kunjungan ke tempat ini. Kolam pemandian ini juga biasa menjadi spot foto prewedding. Di sekeliling kolam pemandian terdapat ruangan yang dulu dijadikan tempat ganti pakaian dan menara 3 lantai tempat raja menikmati pemandangan.



Tempat lain yang bisa Anda saksikan adalah Sumur Gumuling dan Gedung Kenongo. Untuk mencapai tempat tersebut wisatawan harus melewati lorong bawah tanah nan eksotik. Kadang di sudut lorong terdapat rombongan seniman yang mengamen dengan alat musik seperti biola dan bas betot. Lorong panjang yang berkelok-kelok ini juga dilengkapi dengan anak tangga.
Sumur Gumuling dulunya merupakan masjid tempat peribadatan raja dan keluarga. Namun masjid disini sangat unik dengan desain akustik yang baik. Imam yang memimpin shalat akan berdiri di sebuah podium kecil berbentuk persegi yang dikelilingi 5 anak tangga dan dinding-dinding berjendela di sampingnya. Tanpa perlu berteriak kencang suara imam akan terdengar ke segala penjuru. Hal tersebut terus berlaku hingga kini. Wisatawan yang berada di Sumur Gumuling bisa mendengar dengan jelas percakapan orang-orang yang berdiri di tempat jauh seolah-olah mereka ada di samping kita.
Dari Sumur Gumuling wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menuju Gedung Kenongo yang dulunya menjadi tempat bersantap raja dan keluarga. Saat ini Gedung Kenongo hanya berupa puing-puing yang eksotik. Sebagai tempat tertinggi dari Kompleks tamansari, wisatawan bisa menyaksikan Kota Jogja maupun sunset yang indah dari tempat ini.







Lokasi dan Akses

Istana Air Taman Sari terletak di kompleks Njeron Beteng, tak jauh dari Keraton Yogyakarta. Dari Malioboro tempat ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau naik becak. Lokasinya yang tersebunyi di kompleks perkampungan warga sering menjadikan wisatawan sedikit bingung saat ingin mengunjungi Taman Sari. Padahal tempat ini sangat mudah dicapai.
Ada dua cara untuk sampai ke tempat ini. Yang pertama adalah melewati Pasar dan Plaza Ngasem. Silahkan masuk dan temukan gang KP III. Dari gang tersebut belok kiri dan jalan kaki sekitar 200 m. Pulo Kenongo sudah menyambut Anda. Sedangkan jika ingin masuk memalui gerbang utama, dari Pasar Ngasem naik becak ke arah Alun-alun Selatan. Kurang lebih 0,5 km akan bertemu dengan Jln Tamansari.


NGLAMBOR BEACH & SNORKELING


NGLAMBOR BEACH



NGLAMBOR BEACH (Pantai Nglambor) + SNORKELING


WHY BACKPACKER SHOULD VISIT THIS BEACH?
THE ONLY ONE SNORKELING PLACE IN YOGYA
This beach is the only one beach that can use for snorkeling in Yogyakarta. Other beaches can not use for snorkeling because of big wave and strong flow cause facing ocean. You will feel so lucky that able snorkeling at south beach of Java.
EXOTIC PLACE
You visiting exotic place with nice view. Quiet and peaceful.
You also can hear the sound of the wave, birds and the sound of blowing wind.
CLOSE TO UNMAINSTREAM TOURISM SITE
This place are close to beautiful UNMAINSTREAM place. Such as,  JOGAN BEACH, SIUNG BEACH and TIMANG BEACH etc. It just only one way to the site. So, you spend your time effectively to visit these place.
CHEAP
The entry ticket are very cheap.
Detail ticket price:
GOVERNMENT Retribution = Rp5,000
Snorkeling at NGLAMBOR BEACH = Rp50,000 (include Glasses, Snorkel, Boot, Safety jacket, Guide & Photo).

Snorkeling in Nglambor Beach:
DESCRIPTION:
This new beach began to rise and is famous among local tourists because it has a uniqueness and distinctiveness that is not owned by other Yogyakarta coast. On this beach, visitors can swim and snorkel to see the beauty of marine life.
To be able to see the beauty of marine life, you do not need to swim away. From a distance of 10 meters from the shore, you can already see the beauty of the colors of coral and marine fish in it. If you bring bread or fish meal, you can try to feed the fish in the sea. small fish will be friendly approach you so food in release.
WHERE IS IT?
LOCATION:
Village (Desa): Purwosari
Sub-district (Kecamatan): Tepus
Regency (Kabupaten): Gunung Kidul
Province (Provinsi): Yogyakarta
DISTANCE:
About 70km to east from downtown Yogyakarta or about 2 hours depend on traffic.
MAP:
HOW TO GET TO THE BEACH?
PUBLIC TRANSPORT:
There is no direct public transport over there.You can use Trans Jogja to Giwangan bus station (Terminal bis Giwangan), ticket about IDR4000. Then, change bus from Giwangan bus station to Wonosari city bus station, and then change bus to Jepitu. You have to stop at “pertigaan pantai Siung”. Then, you have to use Taxi motor to the beach.
From Adi Sutjipto Airport :
please take Route 3B – Stop in Giwangan Bus station (Terminal Bis Giwangan)
please take a bus to Wonosari city – Stop at Wonosari bus station
Then, take a small bus to Jepitu – Stop at “Pertigaan pantai Siung”
Then, take a taxi motor – Stop at Nglambor beach
From Tugu Railway Station :
please take Route 2A – Stop in Tungkak shelter/halte.
Then, take Route 4A – Stop in Giwangan Bus station (Terminal Bis Giwangan)
please take a bus to Wonosari city – Stop at Wonosari bus station
Then, take a small bus to Jepitu – Stop at “Pertigaan pantai Siung”
Then, take a taxi motor – Stop at Nglambor beach
From Jombor Bus Station :
please take Route 2A – Stop in Tungkak shelter/halte.
Then, take Route 4A – Stop in Giwangan Bus station (Terminal Bis Giwangan)
please take a bus to Wonosari city – Stop at Wonosari bus station
Then, take a small bus to Jepitu – Stop at “Pertigaan pantai Siung”
Then, take a taxi motor – Stop at Nglambor beach
From Giwangan Bus Station :
please take a bus to Wonosari city – Stop at Wonosari bus station
Then, take a small bus to Jepitu – Stop at “Pertigaan pantai Siung”
Then, take a taxi motor – Stop at Nglambor beach
*) It’s tiring and wasting time if you use public transport. Better you rent a car or motorcycle for cheap one. Invite local person as guide (Couchsurfer).
**) You need to walk 500 meter to reach the beach from car parking area.
HOW MUCH IT COST?
ENTRY TICKET:
IDR5,000/person (GOVERNMENT Retribution)
RENT SNORKEL+BOOT+GLASSES+SAFETY JACKET:
Rp35,000 per person (Nglambor Lestari)
Rp50,000 per person (BNS)
*) Nglambor Lestari is the cheap one which is very near to the beach. So near to the water. You have take a look carefully because they near to each other.
**) Today Nglambor Lestari lift up the price become Rp45,000 per person. The price not much different than BNS’s price. But, the gears and tools of BNS are better quality.




Sabtu, 17 Maret 2018

Malioboro Street ( Yogyakarta city )

YOGYA - MALIOBORO merupakan salah satu jalan paling populer di Yogya. Selain berada di jantung kota, Malioboro menjadi cukup dikenal karena cerita sejarah yang menyertainya. Keberadaan Malioboro sering pula dikaitkan dengan tiga tempat sakral di Yogya yakni Gunung Merapi, Kraton dan Pantai Selatan.
Dalam Bahasa Sansekerta, kata Malioboro bermakna karangan bunga. Kata Malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811 - 1816 M. Pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian Kraton Yogyakarta ,




Awalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu imaginer antara Pantai Selatan (Pantai Parangkusumo) - Kraton Yogya - Gunung Merapi. Malioboro mulai ramai pada era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda membangun benteng Vredeburg pada tahun 1790 di ujung selatan jalan ini.
Selain membangun benteng, Belanda juga membangun Dutch Club tahun 1822, The Dutch Governor’s Residence tahun 1830, Java Bank dan Kantor Pos tak lama setelahnya. Setelah itu Malioboro berkembang kian pesat karena perdaganagan antara orang belanda dengan pedagang Tiong Hoa. Tahun 1887 Jalan Malioboro dibagi menjadi dua dengan didirikannya tempat pemberhentian kereta api yang kini bernama Stasiun Tugu Yogya.
Jalan Malioboro juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di sisi selatan Jalan Malioboro pernah terjadi pertempuran sengit antara pejuang tanah air melawan pasukan kolonial Belanda yang ingin menduduki Yogya. Pertempuran itu kemudian dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 yakni keberhasilan pasukan merah putih menduduki Yogya selama enam jam dan membuktikan kepada dunia bahwa angkatan perang Indonesia tetap ada.













Malioboro terus berkembang hingga saat ini. Dengan tetap mempertahankan konsep aslinya dahulu, Malioboro jadi pusat kehidupan masyarakat Yogya. Tempat-tempat strategis seperti Kantor Gubernur DIY, Gedung DPRD DIY, Pasar Induk Beringharjo hingga Istana Presiden Gedung Agung juga berada di kawasan ini.
Pemerintah setempat kini terus melakukan perbaikan untuk menata Malioboro menjadi kawasan yang nyaman untuk disinggahi. Awal tahun 2016 ini pemerintah telah berhasil mensterilkan parkir kendaraan dari Malioboro dan tengah menata kawasan ini di sisi timur untuk pedestrian. Warung-warung lesehan hingga saat ini masih dipertahankan untuk mempertahankan ciri khas Malioboro.


Titik 0 Kilometer Yogyakarta
Titik nol kilometer Kota Yogyakarta adalah sebuah titik yang menjadi patokan penentuan jarak antar daerah di atau kota-kota lain di luar Yogyakarta.
Di manakah letak titik nol kilometer Kota Yogyakarta? Beberapa orang mungkin memiliki jawaban yang berbeda. Ada yang mengatakan bahwa titik nol kilometer tersebut berada di Keraton, Alun-alun Utara, atau malah di antara dua Pohon Beringin yang berada di tengahnya. Secara keseluruhan, letak titik nol kilometer berada di lintasan antara Alun-alun Utara hingga Ngejaman di ujung selatan Malioboro.
Sebuah papan peringatan resmi yang berada di depan bekas bangunan Senisono dapat menjadi petunjuk di mana tepatnya titik nol kilometer itu berada. Titik itu tentu berada di sekitar perempatan jalan yang ada di depannya. Pada akhir tahun 70-an hingga awal tahun 80-an, di tengah perempatan ini masih terdapat sebuah air mancur kota. Mungkin juga letak titik nol kilometer berada di lokasi air mancur ini.
Kawasan di sekitar titik nol kilometer ini adalah kawasan wisata sejarah berupa bangunan-bangunan kuno yang sering juga disebut loji, yaitu bangunan-bangunan tua yang besar peninggalan Belanda. Kawasan nol kilometer juga menjadi sentra perekonomian bagi masyarakat Yogyakarta karena letaknya yang memang strategis. Sebut saja kawasan Malioboro, Pasar Beringharjo, kawasan jalan Kyai Ahmad Dahlan, serta kawasan jalan Wijilan yang tak pernah sepi dan selalu dipadati wisatawan.
Saat malam hari, di sepanjang trotoar di sekitar perempatan jalan Jend. Ahmad Yani dan jalan KH Ahmad Dahlan menjadi tempat muda-mudi nongkrong menghabiskan malam dan juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas-komunitas tertentu untuk berekspresi dan mencari inspirasi. Di area Monumen Serangan Umum Satu Maret yang juga masih berada di kawasan nol kilometer ini juga sering dipakai untuk konser musik.

Candi Prambanan ( Prambanan Temple )


CANDI PRAMBANAN 


Selain sebagai Tempat Wisata juga Sekaligus Tempat Belajar Sejarah



Candi Prambanan ( Prambanan Temple )merupakan salah satu candi terbesar di indonesia yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta . Candi tersebut adalah bagian dari salah satu warisan budaya bangsa indonesia yang berupa bangunan . Candi ini telah diakui oleh UNESCO ( United Nations Educational Scientific and Cultural Organization ) atau Organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebuydayaan Perserikatan Bangsa - Bangsa sejak tahun 1991 .

Candi Prambanan dibangun oleh Rakai Pikata pada abad ke-9 dan merupakan Candi Hindu yang di dirikan pada masa Dinasti Sailendra Kerajaan Mataram. Pada kompleks Candi Prambanan terdapat tiga candi utama yaitu Candi Siwa , Candi Brahma dan Candi Wisnu. semua candi - candi tersebut merupakan dedikasi kepada tiga dewa besar dalam agama Hindu (Trimurti) yaitu dewa Siwa , Dewa Brahma , Dewa Wisnu . ketiga candi tersebut memiliki keunikan yang sama yaitu ketiga candi tersebut menghadap ke timur dan masing masing memiliki satu candi pendamping .

Pada candi utama atau Candi Siwa terdapat arca Siwa di dalam candi . selain itu Candi Siwa juga sering dikenal sebagai Candi Roro Jonggrang karena terdapat arca Durga Mahisasurmadani atau yang di duga sebagai arca Roro Jonggrang dalam Candi Siwa. khonon arca tersebut tidak lepas Legenda seribu candi  yang merupakan kutukan dari Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang mencuranginya .



Menurut  legenda pada suatu  hari Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang yang jelita. Karena dendam kakanya (prabu Boko dibunuh Bandung Bandawasa) maka Jonggrang meminta Bondowoso membuat 1000  candi dalam semalam. Karena kesaktiannya Bandung hampir bisa memenuhi permintaan itu, namun Jonggrang menggagalkannya dengan menyuruh para makhluk halus membunyikan kentongan dan menyalakan api besa agar suasana seperti pagi hari. Bondowoso mengira hari sudah pagi, padahal dia baru dapat membuat 999 candi. Karena kesal Bandung mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000.


Lokasi Candi Prambanan
Candi Prambanan terletak di Jalan Raya Yogyakarta - Solo Km 16 Desa Bokoharjo , Kecamatan Prambanan , Kabupaten Sleman , Daerah Istimewa Yogyakarta .
Cara menuju/transportasi ke Prambanan:
1.    Dari Bandara

Keluar pintu utama melalui jalan bawah tanah kemudian naik bus trans jogja (Rp.3000) turun di halte prambanan kemudian jalan kaki sekitar 150 m)
2.    Stasiun Tugu dan lempuyangan
Naik kereta prameks (rp.10.000) turun Bandara kemudian naik bus trans jogja (Rp.3000) turun di halte prambanan kemudian jalan kaki sekitar 150 m)
3.    Terminal - Giwangan
a. naik prameks Naik kereta prameks (rp.10.000) turun Bandara kemudian naik bus trans jogja (Rp.3000) turun di halte prambanan kemudian jalan kaki sekitar 150 m)
b. Naik bus kota jalur 4 (RP.3000) turun di Janti (jembatan layang) kemudian naik bus jurusan Jogja-Solo atau minibus jurusan Jogja prambanan kemudian turun di dekat pintu masuk candi Prambanan
4.   Terminal Jombor
a.    Naik trans jogja turun di Prambanan (Rp.3000)
b.    Naik minibus kuning jurusan jogja-prambanan (RP.10.000)
Untuk alternatif Transportasi Anda juga dapat mengunakan Jasa Transportasi Online

Itulah sedikit info mengenai Candi Prambanan . apakah anda sekeluarga ingin berlibur di Candi Prambanan untuk mengenalkan pada anak - anak tentang sejarah candi prambanan mulai dini  .